Tuesday, April 10, 2012

Kecanduan Gadget Memicu Anak Lebih Nakal

Setiap orangtua pasti berharap mampu memenuhi segala kebutuhan anak-anaknya. Menurut survei yang dilakukan oleh Oreo dan perusahaan riset pasar Ipsos, sekitar 83 persen orangtua di dunia harus bekerja keras untuk mengupayakan yang terbaik untuk masa depan anak-anak. Sayangnya, banyak dari mereka yang lebih fokus untuk mencukupi kebutuhan materi dibandingkan dengan memenuhi kebutuhan afeksi anak-anaknya.


Salah satu jawaban orangtua untuk mengatasi kurangnya waktu untuk berkomunikasi dengan anak adalah melalui teknologi. Teknologi memang memungkinkan orangtua dan anak berkomunikasi setiap saat. Namun hal ini menimbulkan fakta mengejutkan, dimana lebih dari seperempat persentase orangtua di dunia ternyata lebih banyak berkomunikasi melalui teknologi dibandingkan secara langsung.

Secanggih apapun teknologi, sebenarnya tetap tak mampu menggantikan perhatian orangtua secara langsung. Memberikan "kenyamanan" dan perhatian melalui teknologi ternyata bisa berakibat buruk bagi keutuhan keluarga. Sebab, kebiasaan untuk menggunakan teknologi seringkali tetap berlanjut saat berkumpul bersama keluarga. "Misalnya ketika sedang berada di meja makan, masing-masing akan sibuk dengan gadget mereka, dan tidak berinteraksi satu sama lain," ujar Anna Surti Ariani, SPsi, Msi, dalam diskusi yang digelar Oreo di Graha Inti Fauzi, Jakarta, beberapa waktu lalu.

Kesalahan lain yang terjadi kemudian, orangtua cenderung "menyogok" anak dengan gadget agar tidak rewel ketika ditinggal bekerja. Akibatnya anak lebih kenal pada gadget ketimbang perhatian orangtua secara langsung. Jika hal ini dibiarkan terus-menerus, orangtua akan kehilangan anak-anak mereka, sementara anak-anak akan menjadi kecanduan gadget, dan lebih sayang pada gadget daripada orangtuanya.

"Sudah banyak kasus seperti ini di Indonesia, anak-anak kecil lebih memilih gadget, dan tumbuh menjadi anak yang nakal karena tidak dapat perhatian orangtuanya," tambahnya.

Dalam penelitian secara terpisah, terlihat bahwa gadget memberikan respons langsung terhadap tuntutan perhatian dari anak dalam bentuk suara-suara yang meriah. Anak-anak sangat menyukai suara-suara ini, sehingga ketika sedang tak terbuhung dengan gadget mereka akan mencari "suara-suara" tersebut dari sumber lainnya. Orangtua juga akan memberikan respons dalam bentuk suara ketika anak-anak berbuat nakal, dan respons inilah yang diharapkan anak, karena membuat mereka merasa diperhatikan orangtuanya.

Sumber : kompas

Related Posts:

  • Kalau Mantan Suami Manjakan Anak dengan Hadiah Membangun hubungan keluarga agar tetap harmonis pada pasangan bercerai memang tak mudah, meski bukan berarti tak bisa. Perbedaan cara pada pasangan bercerai dalam memberikan perhatian dapat memicu masalah pengasuhan anak. F… Read More
  • 4 Aktivitas Ini Dapat Mengoptimalkan Tumbuh Kembang Anak Setiap orangtua tentu ingin memiliki anak yang mengalami tumbuh kembang optimal. Untuk itu, sejak masih bayi, buah hatimu harus terus distimulasi dengan berbagai aktivitas agar kemampuan motorik kasar dan motorik halusnya s… Read More
  • Waspadai Gangguan Perkembangan Pada Anak Di jaman yang semakin maju ini, terkadang sebagai orangtua kita luput memperhatikan pola interaksi dan komunikasi antara kita dan anak. Anak lebih sering bermain gadget dibandingkan bermain dengan ayah atau ibunya. Karena i… Read More
  • Ketika Anak Tak Mau Jalan Bersama Orangtua Lagi Aktivitas orangtua terkadang begitu sibuk, sehingga sulit untuk meluangkan sedikit waktu untuk bisa pergi bersama anak-anak. Begitu akhir minggu tiba, pasti Anda akan sangat bersemangat ingin mengajak mereka jalan-jalan. Te… Read More
  • Sepeda, Mainan Wajib untuk Si Kecil Berbagai jenis permainan anak tersedia di pasaran. Mulai dari yang harganya tergolong murah, hingga mainan premium yang biasanya diperuntukkan sesuai usia dan perkembangan anak. Anak-anak memang butuh mainan untuk menstimul… Read More