Tuesday, April 10, 2012

2 Teknik Anestesi dalam Persalinan

Ada banyak teknik yang bisa dipilih untuk bersalin. Salah satunya teknik anestesi yang terdiri menjadi dua jenis yakni teknik anestesi epidural dan teknik Intrathecal Labor Analgesia atau ILA. Ada baiknya ibu hamil memahami berbagai teknik bersalin ini untuk mengurangi berbagai kekhawatiran jelang persalinan dan juga sebagai pengetahuan dasar agar ketika teknik ini dipraktikkan ibu benar-benar siap menjalaninya.


Pada teknik anestesi epidural, saraf yang memberikan respons nyeri utama dilumpuhkan sementara waktu. Teknik ini dilakukan dengan menyuntik daerah punggung untuk menempatkan semacam kateter kecil sebagai jalur masuk obat anestesi epidural. Pengunaan epidural dikhususkan untuk mengurangi rasa sakit di daerah rahim, leher rahim, dan bagian atas vagina. Tetapi, otot panggul masih dapat melakukan gerakan kontraksi dan ibu masih bisa mengejan. Dengan begitu, ibu masih bisa melakukan persalinan melalui jalan lahir. Efek anestesi hanya bertahan beberapa jam, biasanya kurang dari empat jam. Karena itu biasanya teknik ini dilakukan di atas pembukaan lima.

Sementara teknik anestesi ILA praktiknya hampir sama dengan epidural, yakni disuntikkan di daerah urat saraf, namun ILA biasanya diberikan saat pembukaan sudah di atas 4 cm, jadi di awal proses persalinan Anda masih merasakan kontraksi. Teknik ini dapat mengurangi rasa sakit pada ibu sekitar 2-4 jam. Jika efek ILA berkurang sebelum persalinan selesai, biasanya akan dilakukan suntikan ulang agar ibu terhindar dari rasa sakit.

Teknik ILA hampir tidak mempunya efek samping. Dosis yang diberikan juga jauh lebih sedikit sehingga sama sekali tidak menganggu kondisi ibu dan bayi selama proses persalinan. ILA juga sama sekali tidak memengaruhi kemampuan mengejan.

Sebelum melakukan teknik epidural atau ILA, sebaiknya perhatikan sejumlah hal ini:

  • Konsultasikan dengan dokter kandungan pada trimester ketiga kehamilan mengenai kemungkinan pemberian anestesi.
  • Pastikan bayi dalam kondisi normal dan memang diprediksi lahir secara vaginal.
  • Pastikan tekanan darah dan jantung ibu normal.
  • Cek formulir persetujuan untuk penggunaan ILA atau epidural.
Sumber : kompas

Related Posts:

  • Memilih Olah Tubuh Yang Baik Untuk Anak Olahraga seperti lari atau gym sedang sangat menjamur dan 'naik daun' di kalangan orang dewasa. Kita juga tahu bahwa aktivitas tubuh juga harus dilakukan oleh Si Kecil untuk menjaga kesehatannya. Lalu, apakah anak-anak juga… Read More
  • 5 Cara Menghentikan Penggunaan Dot Pada Anak Kebanyakan anak masih mengenakan dot atau mengempeng hingga usia 3-5 tahun. Padahal, kebiasaan mengempeng ini dapat memberikan dampak buruk untuk pertumbuhan gigi Si Kecil. Kebiasaan menghisap dot ini didasari naluri alami … Read More
  • Tips Mengajarkan Anak Untuk Mengendalikan Diri Kita mungkin pernah mendengar istilah “Pojok Hukuman”, di mana anak kita diminta ke satu tempat atau sudut rumah untuk “merenungkan” kesalahan yang telah mereka perbuat. Tapi, “pojok” tersebut sebenarnya kurang pas jika kit… Read More
  • 4 Trik Agar Tidur Si Kecil Lebih Nyenyak Seperti yang sudah kita tahu, bayi usia 1-18 bulan memerlukan kurang lebih 15 jam untuk tidur. Sedangkan, anak di atas 18 bulan membutuhkan sekitar 8 hingga 9 jam dalam sehari untuk tidur. Seringkali yang menjadi persoalan … Read More
  • Cara Mengatasi Batuk Pada Anak Dengan Bahan Alami Meski batuk bukan termasuk penyakit, tetapi batuk pada anak nggak boleh dianggap sepele. Karena batuk yang tidak reda dan berlarut-larut bisa menggangu kesehatan anak. Anak menjadi lelah akibat batuk hingga menurunnya nafsu… Read More