Sunday, May 24, 2015

Waspadai Gangguan Perkembangan Pada Anak

Di jaman yang semakin maju ini, terkadang sebagai orangtua kita luput memperhatikan pola interaksi dan komunikasi antara kita dan anak. Anak lebih sering bermain gadget dibandingkan bermain dengan ayah atau ibunya. Karena itu kita sebaiknya hati-hati karena kebiasaan ini dapat memicu timbulnya gangguan-gangguan pada perkembangan anak.

DR.dr. Eddy Fadlyana, Sp.A(K)., mengatakan bahwa dewasa ini, perkembangan teknologi dapat menimbulkan gangguan perkembangan pada Sang Buah Hati. "Gangguan perkembangan pada anak disebabkan oleh beberapa faktor, misalnya ibu yang bekerja atau terlalu sibuk berkegiatan. Ia meninggalkan anaknya dan lebih fokus pada pekerjaannya. Atau, anak terlalu dibiarkan bermain gadget sedangkan kita juga sibuk dengan ponsel kita masing-masing. Sebagai orangtua, kita harus memperhatikan hal ini dengan cermat," ujarnya saat berbincang dengan Fimela Family.

Menurutnya, ada 5 kasus gangguan perkembangan anak yang paling banyak terjadi dewasa ini. "Speech delay, motoric delay, cerebral palsy, down syndrome, dan global developmental delay adalah kasus-kasus yang banyak terjadi baik di negara kita maupun negara lain. Karena itu, kita harus melakukan deteksi sejak anak masih usia dini" ujar DR. Eddy.

Speech delay adalah gangguan kognitif anak berupa keterlambatan bicara dan kesulitan yang dihadapi anak sehubungan dengan produksi kata-kata dan bahasa. Motoric delay adalah keterlambatan perkembangan anak sehubungan dengan kemampuan motoriknya. Jadi, otot-otot pada anak sulit untuk digerakkan. Gerakannya akan menjadi lambat, aktivitasnya juga terganggu dan paling parah adalah anak tak dapat berjalan.

Kemudian cerebral palsy adalah gangguan ketika otot-otot pada tubuh anak tidak mau mendengarkan perintah dari otaknya. Down syndrome adalah keterbelakangan pertumbuhan fisik dan mental anak. Terakhir adalah global developmental delay merupakan kondisi anak yang memiliki gangguan perkembangan baik itu motorik, kognitif, dan emosional.

"Gangguan-gangguan perkembangan anak ini bermula pada periode neonatal alias anak baru lahir hingga usia 28 hari, dan perinatal saat anak mencapai hingga usia lima bulan. Nah, karena orangtua yang paling tahu keadaan baik fisik dan mental anak, sebaiknya kita memang melakukan deteksi dini dan pengontrolan pada diri buah hati. Sering-seringlah melakukan stimulasi pada otak anak, ajak ia mengobrol dan berinteraksi. Kita juga harus membatasi betul waktu untuk anak bermain gadget. Dengan begitu, kasus-kasus gangguan perkembangan anak di atas bisa kita hindari," tutup DR. Eddy.

Karena itu, sebagai orangtua kita harus bijak, baik dalam membatasi penggunaan gadget pada anak maupun membentuk pola interaksi yang baik dengan buah hati. Dengan begitu, gangguan-gangguan perkembangan anak yang sudah disebutkan di atas bisa kita hindari sedini mungkin. Ingat, deteksi dini juga perlu untuk dilakukan. Jika kita menemukan hal-hal yang janggal dalam proses perkembangannya, jangan ragu untuk periksakan dia ke dokter anak untuk mencegah gangguan yang semakin besar.