Wednesday, May 9, 2012

Kalau Mantan Suami Manjakan Anak dengan Hadiah

Membangun hubungan keluarga agar tetap harmonis pada pasangan bercerai memang tak mudah, meski bukan berarti tak bisa. Perbedaan cara pada pasangan bercerai dalam memberikan perhatian dapat memicu masalah pengasuhan anak.


Family & Relationship Coach Dr Bonnie Eaker Weil, PhD, mengatakan banyak pasangan bercerai yang menanyakan bagaimana menyikapi perbedaan ungkapan perhatian ini. Salah satunya, ketika mantan suami memanjakan anak dengan selalu memberikan hadiah baru setiap akhir pekan. Dengan kondisi, anak-anak tinggal bersama sang ibu.

"Sebenarnya apa yang dilakukan mantan suami ini adalah hal normal. Ini disebut Disney Dad. Mantan suami Anda mencoba memperbaiki keadaan karena ia tidak lagi bisa mengantarkan anak tidur setiap malam. Dengan kata lain, mantan suami Anda sedang mengatasi rasa bersalahnya dengan memberikan hadiah sebagai kompensasinya," jelas Weil.

Weil menjelaskan, perempuan dan laki-laki memiliki cara berbeda dalam mengungkapkan perasaan dan perhatian. Perempuan cenderung lebih mudah memberikan perhatian dengan menunjukkan afeksi lewat kata-kata, pelukan, ciuman. Sementara laki-laki cenderung merasa lebih baik dan nyaman menunjukkan perasaan dan perhatiannya dengan memberikan hadiah. Tentu hal ini tidak berlaku untuk semua orang.

Kalau mantan suami Anda termasuk tipe ini, sebenarnya ia tengah mengatasi kerinduannya, serta rasa bersalah karena ketidakhadirannya di rumah menemani anak.

Menurut Weil, yang perlu Anda lakukan adalah berbicara secara terbuka dengannya, juga kepada anak-anak. Anda harus menjelaskan kepada kedua belah pihak, bahwa Anda tidak akan menyaingi mantan suami dengan juga memberikan hadiah kepada anak.

Jelaskan kepada anak-anak bahwa ayah ibunya memiliki cinta dan perhatian yang sama, namun disampaikan dengan cara berbeda. Di sisi lain, jelaskan juga kepada mantan suami bahwa banyak cara lain yang bisa dilakukan alih-alih hanya memberikan hadiah terus menerus.

"Anda bisa meminta mantan suami mengajak anak jalan-jalan di taman atau sekadar menikmati es krim bersama. Katakan padanya bahwa ia memiliki hak yang sama dengan Anda untuk mengasuh anak," jelasnya.

Komunikasi yang dibangun baik pascaperceraian dapat menyelamatkan hubungan antara orangtua dan anak-anak. "Kelekatan orangtua bercerai dengan anak akan tetap dekat dengan kebiasaan berbicara secara terbuka," tandasnya.

Sumber : kompas

Related Posts:

  • Temperamen Pengaruhi Keberanian Si Kecil Ada orangtua yang "gemas" karena susah mengajak batitanya berenang, ada juga yang tak mau bermain pasir. Mengapa ada anak yang berani mencoba segala macam permainan baru, tetapi ada juga yang tidak? Pertiwi Anggraeni, MP… Read More
  • Tanda Si Kecil Mulai Stres Stres pada balita hingga anak usia sekolah termasuk remaja terjadi karena banyak faktor. Orangtua harus lebih peka mengenali tanda-tanda stres pada anak ini dan mencari solusi yang tepat. "Semakin muda usia anak, ia belu… Read More
  • Sepeda, Mainan Wajib untuk Si Kecil Berbagai jenis permainan anak tersedia di pasaran. Mulai dari yang harganya tergolong murah, hingga mainan premium yang biasanya diperuntukkan sesuai usia dan perkembangan anak. Anak-anak memang butuh mainan untuk menstimul… Read More
  • Siasat Agar Si Kecil Lebih Berani Keberanian si kecil untuk mencoba sesuatu yang baru dipengaruhi faktor internal dan eksternal. Faktor internal salah satunya dipengaruhi temperamen si kecil. Sedangkan kalau faktor eksternal lebih kepada dorongan dan dukung… Read More
  • Kalau Mantan Suami Manjakan Anak dengan Hadiah Membangun hubungan keluarga agar tetap harmonis pada pasangan bercerai memang tak mudah, meski bukan berarti tak bisa. Perbedaan cara pada pasangan bercerai dalam memberikan perhatian dapat memicu masalah pengasuhan anak. F… Read More