Tuesday, May 26, 2015

Memilih Olah Tubuh Yang Baik Untuk Anak

Olahraga seperti lari atau gym sedang sangat menjamur dan 'naik daun' di kalangan orang dewasa. Kita juga tahu bahwa aktivitas tubuh juga harus dilakukan oleh Si Kecil untuk menjaga kesehatannya. Lalu, apakah anak-anak juga harus mengikuti olahraga seperti lari dan gym seperti layaknya orang dewasa?

"Walau masih balita, anak-anak tetap harus bergerak. Namun, mereka memang belum bisa melakukan gerakan-gerakan berat, seperti bermain bulu tangkis atau berlari. Tapi sebenarnya, ada tiga gerakan dasar yang harus anak-anak lakukan, yaitu 3 L. Lari, lempar, dan lompat," ungkap dr. Hario Tilarso, Sp.KO., saat berbincang dengan Fimela Family. Ia berkata bahwa sebagai orangtua, kita sering melarang anak untuk lari-lari padahal itu adalah salah satu gerakan penting yang bisa membantu menjaga kesehatan anak. "Sebenarnya, kalau anak-anak sedang lari-larian ke sana ke mari, janganlah ditahan-tahan. Tugas kita sebagai orangtua haruslah menjaga agar ia tidak celaka. Anak-anak melempar-lempar sesuatu itu juga normal. Kita bisa berikan mainan seperti bola kecil untuk ia lempar-lempar, itu sangat bagus untuk menstimulasi otot-otot anak agar lebih kuat," tutur dr. Hario.

Tiga gerakan dasar lari, lempar, dan lompat itu harus anak-anak miliki dan terus ia lakukan. Lalu, setelah anak mencapai umur lima tahun, kita dapat perbolehkan dia untuk melakukan aktivitas yang kadarnya sedikit lebih berat. "Ada satu hal yang bagus buat anak-anak. Mereka kan suka main air. Jadi, berenang adalah pilihan yang bagus. Berenang juga bisa melatih seluruh otot dalam tubuh anak. Baik itu kaki, perut, dan lainnya," ujar dr. Hario. Ia juga menyarankan pada orangtua agar membiarkan saja anak-anak saat sedang berlari dan naik turun tangga jika umurnya sudah mencapai lebih dari lima tahun. Untuk olahraga lainnya, dr. Hario juga mengatakan agar anak-anak berlari maksimal 2,5 km saja. "Jangan terlalu diforsir dan berlebihan. Untuk berlari, cukup 2,5 km," katanya.

Lalu, seberapa lamakah batasan beraktivitas tubuh atau olahraga untuk anak?

"Kalau untuk balita, tidak ada batasan yang khusus. Balita cenderung bergerak secara impulsif. Begitu capek, ia akan diam sendiri. Di saat itulah ia harus beristirahat. Lalu, untuk anak-anak di atas lima tahun, kalau bisa ia bergerak terus-menerus secara simultan selama setengah jam," saran dr. Hario. Sekarang ini, ada banyak sekali pilihan aktivitas yang bisa kita lakukan bersama Si Kecil. Selain sarana olahraga lari, kita juga bisa menemukan tempat gym khusus untuk anak-anak. Di situ, kita bisa dibantu untuk memilih aktivitas apa yang pas untuknya baik itu ballet, boxing, hingga martial arts. Namun, dr. Hario menekankan agar tidak terlalu memberikan forsir yang berlebihan untuk Si Anak. "Yang penting, tiga gerakan dasar, yaitu lari, lempar, dan lompat harus kita monitor terus," tutupnya.