Tak ada ibu yang mau mengalami trauma bersalin. Karena itu, mumpung
proses persalinan masih beberapa bulan ke depan, ada baiknya ibu hamil
(bumil) mengantisipasi agar trauma melahirkan dapat diminimalisasi. Pada
akhirnya, diharapkan bumil dapat melahirkan dengan lancar, aman, dan
nyaman.
Simak sejumlah kiat meminimalisasi trauma bersalin ini,
yang disarankan dr Arie Adrianus Polim, SpOG dari RS Royal Trauma
Jakarta dan Reza Gunawan, praktisi penyembuhan holistik Jakarta.
1. Cari informasi tentang proses persalinan.
Rasa takut, cemas, khawatir dan tegang akan menghadapi masa persalinan
memang wajar. Apalagi untuk bumil yang baru pertama kali melahirkan.
Yang perlu diketahui, rendah dan tinggi rasa sakit itu sebenarnya
relatif tergantung pada kesiapan ibu. Untuk itu, jauh sebelum hari
melahirkan, banyak-banyaklah mencari informasi tentang proses persalinan
dan bagaimana menghadapinya agar tetap merasa nyaman, aman, dan
berlangsung lancar.
2. Kontrol rutin. Lakukan pemeriksaan antenatal care secara
teratur. Ini dilakukan untuk memperkecil kemungkinan terjadinya keadaan
darurat saat persalinan. Periksakan kehamilan minimal satu bulan
sekali.
3. Antisipasi kemungkinan kendala.
Ketahui apakah kehamilan Anda termasuk berisiko tinggi (hamil bayi
kembar, bayi besar, ada tekanan darah tinggi, pernah operasi sesar,
hamil di atas usia 35 tahun atau di bawah 20 tahun, ada riwayat
pendarahan, riwayat sulit mengeluarkan ari-ari, keguguran berulang).
Bila memiliki riwayat seperti ini sebaiknya memilih persalinan di rumah
sakit, sehingga bila ada sesuatu yang tak diinginkan akan lebih cepat
ditangani karena peralatannya memadai.
4. Bangun kebugaran. Senam hamil, teknik pernafasan, yoga bisa diikuti bumil untuk membangun kebugaran dan memudahkan proses persalinan kelak.
5. Dukungan suami atau orang terdekat.
Di sisi lain, mungkin bumil merasa kurang percaya diri saat hendak
melahirkan karena kurangnya dukungan dari orang-orang terdekat, terutama
suami. Misalnya, tidak didampingi saat proses melahirkan berlangsung.
Tanpa ada dukungan, rasa cemas, takut nyeri, khawatir berlebihan akan
selalu datang.
Sebaliknya, bila didukung penuh bahkan sejak awal
kehamilan, bumil akan mantap menjalani hari demi hari kehamilan dan siap
menghadapi proses persalinan. Bahkan kalaupun ada kendala bumil makin
mantap menjalani hari demi hari kehamilan dan siap menghadapi proses
persalinan. Bahkan kalaupun ada kendala yang dialami ibu tetap percaya
diri, tenang, dan yakin akan berhasil menghadapi persalinan yang sulit
dan lama.
6. Yakin bahwa kehamilan bukanlah suatu beban.
Percayalah, kehamilan bukan sebuah beban, tapi suatu proses alamiah dan
menyenangkan. Adanya kendala dan hambatan adalah wajar. Selama ibu
dapat tetap berpikir positif, yakin dan percaya diri bahwa bisa
melahirkan dengan lancar, niscaya semuanya akan berlangsung sesuai
harapan.
Sumber : kompas